Cara Mudah Membuat Paper Quilling

Paper Quilling adalah seni menggulung kertas. Kertas yang dipotong kecil memanjang digulung lalu dibuat menjadi berbagai macam bentuk sesuai dengan kreatifitas masing - masing. Hasil akhirnya dapat digunakan sebagai dekorasi dinding, meja, maupun kerajinan tangan lainnya dalam bentuk 3 dimensi. 

Selain sebagai hobi dan mengisi waktu luang, kerajinan tangan paper quilling ini bisa dijadikan bisnis untuk menambah penghasilan. Beberapa orang mengkreasikan gulungan kertas ini menjadi mahar, pajangan dinding/meja, dan souvenir yang bernilai jual.

Mama tertarik ingin membuatnya? Yuk simak tutorial berikut ini.

Alat & bahan :

(Sumber: dokumentasi pribadi)

1. Quilling paper (bisa pakai kertas anyam, hvs warna, dll)

2. Quilling pen (bisa pakai lidi, tusuk gigi, atau sejenisnya)

3. Quilling board (penggaris)

4. Quilling comb (bisa pakai sisir)

5. Lem kertas

6. Pinset

7. Gunting


Cara membuat :

1. Jepit quilling pen pada ujung kertas, lalu gulung sampai kertas habis.

2. Lepaskan kertas dari quilling pen dan letakkan di quilling board sesuai ukuran yang diinginkan.

3. Beri lem pada ujung gulungan kertas.

4. Bentuk gulungan kertas sesuai keinginan.


(Sumber: dokumentasi pribadi)

5. Kombinasikan dengan beberapa teknik quilling yang lain.

(Sumber: dokumentasi pribadi)

(Sumber: dokumentasi pribadi)

6. Jika menggunakan quilling comb/sisir, awali dengan menggulung ujung kertas dan kaitkan pada sisir. Lanjutkan menggulung hingga akhir, lalu keluarkan perlahan gulungan kertas dari sisir. Lakukan langkah 3-5 untuk menyelesaikannya.

(Sumber: dokumentasi pribadi)

(Sumber: dokumentasi pribadi)

7. Rangkai beberapa gulungan kertas yang telah dibentuk tadi di atas kertas manila atau media lainnya dan beri lem di bagian bawahnya.

(Sumber: dokumentasi pribadi)

Tertarik untuk membuatnya Ma? Mama bisa berimajinasi untuk membuat pajangan dengan bentuk yang lebih bervariasi. Perhatikan pula perpaduan warna kertasnya agar tampak cantik dipandang mata. Selamat berkreasi Ma.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sukses Menyusui dengan Puting Datar atau Rata

Gambar
(Sumber gambar: promkes.kemkes.go.id) Puting payudara yang tertarik ke dalam atau retraksi puting banyak dikhawatirkan dapat menghambat keberhasilan Mama dalam menyusui. Namun jangan khawatir Ma, ada solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasinya. Sebelumnya kita pahami dulu beberapa tipe retraksi puting: Grade 1 : puting flat /datar/rata, bisa muncul dengan menekan areola (daerah berwarna hitam di sekitar puting) dan masih dapat menyusui. Grade 2 : puting flat /datar/rata, bisa muncul dengan menekan areola namun puting kembali masuk ketika tekanan dilepas, ada kesulitan menyusui karena saluran ASI ikut tertarik ke dalam. Grade 3 : puting inverted /terbalik, tidak muncul dengan menekan bagian areola, tidak dapat menyusui karena saluran ASI menyempit sehingga butuh tindakan pembedahan. Bentuk Puting (Sumber: africanripples.com) Jika yang Mama alami adalah grade 1 atau 2 , maka Mama patut bersyukur karena tetap bisa menyusui. Yang perlu diingat, Mama tidak perlu menarik n...
Baca selengkapnya

5 Cara Sukses Dampingi Anak Toilet Training

Gambar
(Sumber gambar: cleanpng.com) Memasuki usia 1,5 sampai 2 tahun, biasanya anak akan mulai dikenalkan dengan toilet training yaitu mengajarkan anak untuk Buang Air Kecil (BAK) dan Buang Air Besar (BAB) di toilet. Namun hendaknya m emulai  toilet training tidak terpaku pada usia. Tidak semua anak siap menjalaninya di usia 1,5 tahun. Untuk mengetahui anak kita sudah siap atau belum untuk menjalani toilet training , kita perlu mengamatinya secara fisik dan emosional. Beberapa tanda anak sudah siap diantaranya adalah: 1. Anak sudah mampu duduk dengan tegak dan jongkok. 2. Anak mampu menunjukkan ekspresi verbal maupun non verbal saat ingin BAK atau BAB. Selain mampu mengutarakan keinginannya secara lisan, biasanya anak akan menunjukkan beberapa tanda seperti terlihat memegang celananya, jongkok, memperlihatkan ekspresi wajah mengejan atau mukanya memerah, menyilangkan kakinya, mundur di pojokan, atau bahkan bersembunyi. 3. Anak memiliki jadwal BAB di waktu yang sama setiap ha...
Baca selengkapnya